Rabu, 30 Oktober 2013

personal hygien mencuci rambut



MENCUCI RAMBUT

Pengertian
Mencuci rambut dan kulit kepala dengan menggunakan, sabun atau shampo


 










Tujuan
1. Membersihkan kulit kepala dan rambut.
2. Menghilangkan bau.
3. Memberikan rasa nyaman.
4. Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala.
5. Membasmi kutu / ketombe.
Prosedur
1. Persiapan
a.    Alat :
1)   Handuk
2)   Perlak alas.
3)   Perlak sebagai talang/alat pencuci ramhut.
4)   Ember berisi air hangat.
5)   Ember kosong.
6)   Sampo, sisir dan kapas.
7)   Sekat/seketsel.
b.   Pasien:
Memberitahu kepada pasien atau keluarga mengenai prosedur yang akan dilakukan.
Contoh : “bapak/ ibu saya perawat ... akan membantu bapak/ ibu untuk mencuci rambut (keramas) agar ...”
c.    Lingkungan
Perawat menutup sekat


2. Langkah-langkah :
1)          Perawat mencuci tangan
2)          Perawat bersama pasien berdo’a dengan membaca “Bismillahirrahmanirrohim” sebelum melaksanakan kegiatan
3)          Memasang perlak pengalas di bawah kepala di pinggir tempat tidur.
4)          Memasang talang/alat pencuci rambut diarahkan ke ember kosong.
5)          Menutup telinga dengan kapas dan dada dengan handuk sampai leher.
6)          Membasahi rambut dengan air hangat.
7)          Mencuci rambut dengan shampo.
8)          Membilas beberapa kali dengan air hangat.
9)          Mengeringkan rambut dengan handuk
10)      Mengangkat perlak pengalas dan talang, lalu dimasukkan dalam ember.
11)      Menyisir sambil mengeringkan.
12)      Tempat tidur dirapihkan, alat dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya, perawat mencuci tangan.
13)      Perawat bersama pasien berdo’a dengan membaca “Alhamdulillahirabbil’alamin
14)      Perawat mencuci tangan
3. Hal-hal yang harus diperhatikan :
1)        Respon pasien
2)        Menghormati pasien

Selasa, 08 Oktober 2013

tracheostomy



PROSEDUR TINDAKAN
Tracheostomy
Definisi : Suatu tindakan  perawatan pada pasien yang terpasang tracheostomi.
Tujuan : Menjaga kepatenan jalan nafas
No
Kegiatan
Dikerjkan
Tidak Dikerjakan
1.
Menjelaskan tujuan tindakan


2.
Mempertahankan universal precaution


3.
Persiapan Alat :
sarung tangan disposable
Sarung tangan steril
Mikropor/plester
tray  + kassa steril
aqua/ NaCl/ air steril
H2O2
Tali pengikat tracheostomi
Bengkok
Sikat pembersih canula
Alat-alt suction jika diperlukan



Tindakan :
Beri tahu pasien atau  keluarga pasien tentang prosedure yang akan dilaksanakan
Jaga privacy pasien
Cuci Tangan
Gunakan sarung tangan (hanschoen)
Observasi tanda-tanda dan gejala : sekresi berlebihan, tube yang tak stabil, dressing/ pengikat kotor
Hisap lendir pada tracheostomi
 Sebelum melepaskan sarung tangan, lepaskan balutan tracheostomi
Siapkan alat-alat sesuai dengan hasil observasi : siapkan alat-alat steril

Lepaskan oksigen jika ada
Putar kanula dalam dengan memegang kanula luar agal tidak lepas

Keluarkan kanula dalam untuk dibersihkan
Lepas sarung tangan yang telah terkontaminasi

 Jika akan dipergunakan kembali, gunakan sarung tangan steril kemudian bersihkan kanula dalam dengan sikat
Bilas dengan H2O2, kemudian  bilas kembali dengan Normal Salin
Tepiskan air yang berada didalam kanula

Ganti kanula dalam dengan yang telah dibersihkan/baru

Pasangkembalioksigen pada tracheostomi.

Lepaskan kunci kanula dalam

Kunci kanula dalam yang baru  pada tempatnya

Bersihkan dengan cotton bud di bawah tracheostomi


Bersihkan kulit disekitar tracheostomi dengan perlahan

Letakkan balutan tracheostomi yang baru di bawah piring tracheostomi
Potong tali/pita pengikat

Masukkan pita pada lubang piring kemudian diputar sampai kesisi satunya
Ikat ujung akhir dengan dua kali ikatan


Lepas tali yang lama




Lakukan dokumentasi



PROSEDUR TINDAKAN
WSD (Water Seal Drainage) adalah suatu sistem drainage yang memungkinkan cairan atau udara keluar dari cavum pleura (rongga pleura).

No
Kegiatan
Dikerjakan
Tidak dikerjakan
1.
Menjelaskan tujuan tindakan


2.
Mempertahankan universal precautions



Persiapan alat :
·      WSD dengan satu botol.
·      WSD dengan dua botol.
·      WSD dengan tiga botol.
·      Kassa steril
·      Klemp
·      Sarungtangan steril
·      Pinset cirurgis dan antomis
·      Cucing
·      Nacl
·      Plester
·      Savlon
·      Gunting


4.
TINDAKAN
·      Cuci tangan
·      Jelaskan prosedur pada pasien
·      Monitor kondisi pernafasan pasien secara rutin (setiap 2-6 jam sekali). 
·      Monitor kondisi area sekitar pemasangan chest tube (indikasi adanya emfisema subkutis).
·      Kolaborasi pemberian analgesik (bila diperlukan).
·      Latihan batuk efektif dan aman.
·      Mobilisasi yang aman (setelah 24 jam pemasangan).
·      Pastikan chest tube dalam kondisi paten (mulai dari lokasi tempat insersi, lokasi
·      penyambungan sampai dengan tubing pada WSD).
·      Posisikan drainage system lebih rendah dari posisi dada.
·      Pantau jumlah, warna dan konsistensi cairan yang keluar.


5.
Evaluasi :
·      Pantau adanya fluktuasi gelembung udara pada water seal chamber
·      Pastikan level water seal pada 2 cm H2O dan berfluktuasi pada setiap pernafasan
·      Pastikan level pada suction control sesuai advis.
·      Lakukan perawatan luka WSD
·      Prinsip sama dengan perawatan luka akut.
·      Hindari membungkus area insersi pemasangan chest tube dengan kasa yang dipotong (huruf U)
·      Observasi kepatenan selang.
·      Apabila terjadi sumbatan, luruskan selang dan drainage system dan posisikan lebih rendah dari posisi dada untuk memberikan gaya gravitasi yang membantu sumbatan tersebut mengalir.
·      Apabila selang terlepas dari sambungannya, segera tutup dengan menggunakan kasa steril dan segera laporkan kepada Dokter.
·      Cuci tangan