manfaat pentingnya tanaman herbal untuk kesehatan.....ingin sehat ayo..beralih ke herbal...!!!
LENGKUAS
JAHE MERAH
KUNYIT
CABE RAINBOW SELAIN SEBAGAI HIASAN JUGA BISA DI KOSUMSI BUAT SAMBEL
Sehat Alami tanpa obat-obat kimia
Rabu, 14 Januari 2015
Rabu, 30 Oktober 2013
personal hygien mencuci rambut
MENCUCI RAMBUT
Pengertian
Mencuci rambut dan kulit kepala dengan
menggunakan, sabun atau shampo
Tujuan
1. Membersihkan kulit kepala dan rambut.
2. Menghilangkan bau.
3. Memberikan rasa nyaman.
4. Merangsang peredaran darah di bawah kulit
kepala.
5. Membasmi kutu / ketombe.
Prosedur
1. Persiapan
a. Alat :
1) Handuk
2) Perlak alas.
3) Perlak sebagai
talang/alat pencuci ramhut.
4) Ember berisi air
hangat.
5) Ember kosong.
6) Sampo, sisir dan
kapas.
7) Sekat/seketsel.
b. Pasien:
Memberitahu kepada pasien atau keluarga mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
Contoh : “bapak/ ibu saya perawat ... akan membantu
bapak/ ibu untuk mencuci rambut
(keramas) agar ...”
c.
Lingkungan
Perawat
menutup sekat
2. Langkah-langkah :
1)
Perawat mencuci tangan
2)
Perawat bersama pasien berdo’a dengan membaca
“Bismillahirrahmanirrohim” sebelum melaksanakan kegiatan
3)
Memasang perlak pengalas di bawah
kepala di pinggir tempat tidur.
4)
Memasang talang/alat pencuci
rambut diarahkan ke ember kosong.
5)
Menutup telinga dengan kapas dan
dada dengan handuk sampai leher.
6)
Membasahi rambut dengan air
hangat.
7)
Mencuci rambut dengan shampo.
8)
Membilas beberapa kali dengan air
hangat.
9)
Mengeringkan rambut dengan handuk
10)
Mengangkat perlak pengalas dan
talang, lalu dimasukkan dalam ember.
11)
Menyisir sambil mengeringkan.
12)
Tempat tidur dirapihkan, alat
dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya, perawat mencuci tangan.
13) Perawat bersama pasien berdo’a dengan membaca
“Alhamdulillahirabbil’alamin”
14) Perawat mencuci
tangan
3. Hal-hal yang harus diperhatikan :
1)
Respon pasien
2)
Menghormati pasien
Selasa, 08 Oktober 2013
tracheostomy
PROSEDUR TINDAKAN
Tracheostomy
Definisi : Suatu tindakan perawatan pada pasien yang terpasang
tracheostomi.
Tujuan : Menjaga kepatenan jalan nafas
No
|
Kegiatan
|
Dikerjkan
|
Tidak Dikerjakan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
|
Menjelaskan tujuan tindakan
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.
|
Mempertahankan universal precaution
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.
|
Persiapan Alat :
sarung
tangan disposable
Sarung
tangan steril
Mikropor/plester
tray + kassa steril
aqua/
NaCl/ air steril
H2O2
Tali
pengikat tracheostomi
Bengkok
Sikat
pembersih canula
Alat-alt
suction jika diperlukan
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Tindakan :
Beri tahu pasien atau keluarga
pasien tentang prosedure yang akan dilaksanakan
Jaga privacy pasien
Cuci Tangan
Gunakan sarung tangan (hanschoen)
Observasi
tanda-tanda dan gejala : sekresi berlebihan, tube yang tak stabil, dressing/ pengikat kotor
Hisap lendir pada tracheostomi
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Lakukan dokumentasi
|
|
|
PROSEDUR TINDAKAN
WSD (Water Seal Drainage) adalah suatu sistem drainage yang memungkinkan cairan atau udara keluar
dari cavum pleura (rongga pleura).
No
|
Kegiatan
|
Dikerjakan
|
Tidak
dikerjakan
|
1.
|
Menjelaskan
tujuan tindakan
|
|
|
2.
|
Mempertahankan
universal precautions
|
|
|
|
Persiapan alat :
·
WSD dengan satu botol.
·
WSD dengan dua botol.
·
WSD dengan tiga botol.
·
Kassa
steril
·
Klemp
·
Sarungtangan steril
·
Pinset cirurgis dan antomis
·
Cucing
·
Nacl
·
Plester
·
Savlon
·
Gunting
|
|
|
4.
|
TINDAKAN
· Cuci tangan
· Jelaskan prosedur pada pasien
· Monitor kondisi pernafasan pasien
secara rutin (setiap 2-6 jam sekali).
· Monitor kondisi area sekitar
pemasangan chest tube (indikasi
adanya emfisema subkutis).
· Kolaborasi pemberian analgesik
(bila diperlukan).
· Latihan batuk efektif dan aman.
· Mobilisasi yang aman (setelah 24
jam pemasangan).
· Pastikan chest tube dalam kondisi paten (mulai dari lokasi tempat insersi,
lokasi
· penyambungan sampai dengan tubing
pada WSD).
· Posisikan drainage system lebih rendah dari posisi dada.
· Pantau jumlah, warna dan
konsistensi cairan yang keluar.
|
|
|
5.
|
Evaluasi :
· Pantau adanya fluktuasi gelembung
udara pada water seal chamber
· Pastikan level water seal pada 2 cm H2O
dan berfluktuasi pada setiap pernafasan
· Pastikan level pada suction control sesuai advis.
· Lakukan perawatan luka WSD
· Prinsip sama dengan perawatan luka
akut.
· Hindari membungkus area insersi
pemasangan chest tube dengan kasa
yang dipotong (huruf U)
· Observasi kepatenan selang.
· Apabila terjadi sumbatan, luruskan
selang dan drainage system dan posisikan lebih rendah dari posisi dada untuk
memberikan gaya gravitasi yang membantu sumbatan tersebut mengalir.
· Apabila selang terlepas dari
sambungannya, segera tutup dengan menggunakan kasa steril dan segera laporkan
kepada Dokter.
· Cuci tangan
|
|
|
Langganan:
Postingan (Atom)